Pelaksanaan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) dinilai masih memerlukan banyak perhatian agar lebih efektif. Kelengkapan layanan, kesiapan SDM kesehatan, dan tindak lanjut pemeriksaan disebut sebagai faktor kunci untuk memastikan tujuan program dapat tercapai.

“Ada tiga poin yang saya highlight ya kepada kunjungan kali ini. Pertama, adalah soal bagaimana terkait dengan kelengkapan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan. Itu saya pikir jadi faktor krusial,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI, Gamal, saat kunjungan kerja spesifik Komisi IX ke Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang, Rabu (27/8/2025).

Politisi Fraksi PKS ini mengakui saat ini item pemeriksaan sudah lebih lengkap dibanding awal pelaksanaan. Namun, ke depan kualitas layanan perlu terus ditingkatkan agar efektivitas skrining benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Tentu sekarang ada peningkatan dari item yang dilakukan pemeriksaan, indikator-indikator yang dicek. Namun ke depan tetap saya pikir kita perlu meningkatkan kualitas pemeriksaan sehingga efektivitas skrining itu bisa meningkat,” lanjutnya.

Gamal juga menyoroti persoalan keterbatasan SDM kesehatan. Menurutnya, ada potensi peningkatan beban kerja bertambahnya pasien BPJS dan PKG. Ia menilai hal ini berpotensi menurunkan intensitas upaya promotif dan preventif di masyarakat.

“Ada satu kekhawatiran yang saya temukan terkait dengan peningkatan kunjungan pasien berobat melalui adanya BPJS hari ini yang semakin masif, lalu adanya program pemeriksaan kesehatan gratis yang tidak diikuti dengan penyiapan SDM yang memadai akan berdampak pada penurunan intensitas upaya promotif, preventif akibat workload atau beban kerja yang meningkat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya efektivitas tindak lanjut hasil pemeriksaan. Setiap temuan kesehatan dari PKG diharapkan tidak berhenti pada tahap skrining, melainkan segera ditangani dengan langkah promotif, kuratif, hingga rehabilitatif.

“Lalu yang ketiga, adalah tentang efektivitas tindak lanjut. Jadi bagaimana pemeriksaan kesehatan gratis ini bisa ditindaklanjuti dengan baik, sehingga semua indikator-indikator yang menunjukan adanya gangguan ataupun penyakit di masyarakat bisa langsung mendapatkan upaya promotif termasuk kuratif dan rehabilitatif secara efektif,” tegasnya.

Adapun dalam paparan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, sejumlah jenis pemeriksaan PKG yang dilakukan antara lain tekanan darah, indeks massa tubuh, lingkar perut, aktivitas fisik, gula darah, risiko stroke, risiko jantung dengan EKG, hingga fungsi ginjal. Pemeriksaan dilakukan melalui self-assessment, pengukuran oleh tenaga kesehatan, serta pemeriksaan lanjutan di laboratorium dan EKG.

Sebagai informasi, pemerintah melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menyiapkan anggaran Rp4,7 triliun untuk PKG sejak Februari 2025. Dana tersebut berasal dari kombinasi APBN sebesar Rp3,4 triliun dan APBD Rp1,3 triliun untuk melayani sekitar 220 juta warga Indonesia pada tahun pertama pelaksanaan.

Comments are closed.

Jalan Raya Pondok Gede Nomor 22, Desa/Kelurahan Jatirahayu, Kec. Pondokmelati, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Exit mobile version