Dalam kunjungan ke Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Bali, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty menyoroti pentingnya pengembangan SDM pariwisata yang berfokus pada Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE). Evita menegaskan bahwa Bali saat ini telah menjadi destinasi unggulan untuk konferensi dan pameran internasional. Oleh karena itu, harus lebih memprioritaskan peningkatan kualitas SDM yang mampu mendukung penyelenggaraan event berskala global.
“Bali sudah menjadi tuan rumah berbagai konferensi high-level, seperti pertemuan kepala negara dan menteri. Untuk mendukung ini, kita memerlukan SDM yang kuat, profesional, dan berkompetensi dalam bidang MICE,” ujar Evita usai memimpin Kunjungan Kerja Reses Komisi VII DPR RI ke Politeknik Pariwisata, Badung, Bali, Jumat (6/12/2024).
Poltekpar Bali, di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), telah menunjukkan komitmennya dalam menyediakan pendidikan vokasi yang relevan. Evita mengapresiasi berbagai upaya Poltekpar, termasuk kerja sama dengan institusi internasional seperti Winter School 2024 yang berkolaborasi dengan University of Groningen. Ia juga mendorong pengembangan program studi tambahan, pelatihan berbasis teknologi digital, serta riset tentang isu-isu strategis seperti over-tourism di Bali.
Menurutnya, untuk mendukung kehadiran teknologi dalam penyelenggaraan konferensi yang kini banyak berbasis online, mahasiswa Poltekpar harus dibekali keterampilan terkait registrasi, manajemen acara, hingga penyelenggaraan virtual event. Hal ini akan membantu mereka bersaing secara global.
“Kita harus memanfaatkan peluang era digital ini. Konferensi dan pameran virtual sudah menjadi tren, dan mahasiswa Poltekpar harus disiapkan agar bisa go global setelah tamat,” pungkas politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, sebelumnya meresmikan Gedung Bisnis Terpadu di Poltekpar Bali pada September 2024. Fasilitas ini diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan kewirausahaan mahasiswa serta hub program internasional. Keberadaan Gedung Bisnis Terpadu ini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi persaingan global, sekaligus mendorong lahirnya wirausahawan baru di sektor pariwisata.